- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pada zaman globalisasi ini, banyak sekali teroris yang muncul di negara INdonesia. Banyak dari masyarakat yang menyatakan bahwa teroris itu muncul atau lahir dari ajaran Islam sehingga tercetus istilah Radikalisme Islam. Hal ini muncul oleh orang-orang yang tidak memiliki wawasan tentang Islam justru ajaran Islam menolak radikalisme dalam bentuk apapun. Islam merupakan agama rahmatan lil alamin, menganjurkan perdamaian, kasih sayang dan keadilan. Lalu apa itu radikalisme Islam? Sejak kapan radikalisme muncul? Apakah Islam membolehkan radikalisme? Apa saja prinsip-prinsip Islam mewujudkan masyarakat adil dan toleran? Apakah ummat islam mendukung radikalisme? Mari kita simak penjelasannya untuk lebih memahami.
A. Pengertian Radikalisme Islam
Radikalisme adalah pemikiran atau sikap keagamaan yang ditandai oleh empat hal.
Pertama, sikap tidak toleran, tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain. Kedua sikap fanatik yaitu selalu merasa benar sendiri mengganggap orang lain salah. Ketiga, sikap eksklusif yaitu membedakan diri dari kebiasaan umat islam kebanyakan. Keempat sikap revolusioner, yaitu cenderung menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan. Radikalisme muncul dari pemahaman agama yang tertutup dan tekstual. Kaum ini selalu merasa sebagai kelompok yang memahami ajaran Tuhan karena itu mereka suka mengkafirkan orang lain sesat.
B. Latar belakang radikalisme
Sikap fanatik, intoleran dan eksklusif pertama kali ditampakkab oleh kaum khawarij sejak abad pertama Hijriyah. Kaum ini pada mulanya merupakan pengikut khalifah Ali Bin Abi Thalib (atau sering disebut kelompok syi'ah) sejarah tentang khawarij berasal dari perang shiffin yaitu perang antara pasukan khlaifah Ali melawan muawiyah. Ketika perang berlangsung dan kelompok Ali hampir memenangkan perang, muawiyah menawarkan perundingan (tahkim) sebagai penyelesaian permusuhan. Ali menerima tawaran muawiyah, kesediaan Ali ini menyebabkan 4000 pengikutnya memisahkan diri dan membentuk kelompok baru yang dikenal dengan khawarij. Mereka menolak perundingan permusuhan harus di selesaikan dengan kehendak Tuhan bukan perundingan karena melawan kehendak tuhan, kaum khawarij kemudian mengkafirkan (takfir) Ali bin Abi thalib dan muawiyah. Mereka juga mengkafirkan mayoritas kaum muslimin yang moderatdan menuduhnya sebagai pengecut. Bagi kaum khawarij, orang kafir-meski dia seorang muslim -halal darahnya, boleh dibunuh. Kaum khawarij kemudian melakukan teror dan kekerasan terhadap orang muslim yang tidak sependapat dengan mereka. Mereka memasukkan jihad sebagai rukun iman. Ali bin Abi Thalib dibunuh oleh seorang khawarij yakni Ibnu muljam saat dibunuh, Ali sedang shalat subuh.
Pemikiran dan sikap keagamaan model khawarij diteruskan oleh paham wahabi di Arab Saudi pada abad ke -12 H /18 M yang dipimpin oleh M. Bin Abdul Wahab gerakan ini bermaksud memurnikan ajaran Islam. Karena itu, kaum wahabi sering menuduh kaum muslimin yang tidak sepaham dengan mereka dengan sebutan Islam sesat, Islam tidak asli atau Islam menyimpang. Sampai sekarang radikalisme semakin berkembang dan tidak bisa dihilangkan, karena dia berasal dari pemahaman teologi dan syariat islam yang kaku. Radikalisme ini semakin keras karena dipicu oleh munculnya kekuasaan Barat yang semakin menguasai dunia Islam.
C. Islam tidak membolehkan radikalisme.
Islam sama sekali tidak membolehkan radikalisme. Islam adalah agama kasih sayang (rahmatan lil alamin) Islam berasal dari kata salama yang artinya selamat, aman, damai. Islam tidak memperkenankan kekerasan sebagai metode menyelesaikan masalah.
Islam menganjurkan agar kita mengajak kepada kebaikan dengan bijak(hikmah) nasihat yang baik (mauizah hasanah) dan berdialog dengan santun (wajadilhum billati hiya ahsan yang sesuai dengan firman Allah SWT q. S An-nahl 125 yang berbunyi
Islam mewajibkan kaum kaya untuk membantu kaum fakir miskin melalui zakat, infaq, dan shadaqah. Islam menganjurkan kita untuk mendamaikan dua pihak yang bertikai, hormat kepada orang tua, dan meminta izin sebelum masuk rumah. Itulah beberapa contoh betapa islam sangat toleransi

Komentar
Posting Komentar